logo

menu

Laporan Stock Opname dan Cara Mudah Membuatnya

Article

16|10|2025

Laporan Stock Opname dan Cara Mudah Membuatnya

Dalam dunia bisnis, terutama di bidang perdagangan dan manufaktur, pengelolaan stok barang menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara untuk memastikan jumlah persediaan sesuai dengan catatan pembukuan adalah dengan melakukan stock opname yaitu kegiatan pengecekan fisik barang yang ada di gudang dan membandingkannya dengan catatan di sistem atau laporan akuntansi.

Dari kegiatan tersebut, perusahaan dapat membuat laporan stock opname, yang berfungsi untuk mendeteksi selisih stok, mengidentifikasi potensi kehilangan (shrinkage), serta memastikan keakuratan data persediaan.

Laporan ini tidak hanya penting bagi bagian gudang, tapi juga bagi manajemen, akuntan, dan auditor, karena menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan dan pengambilan keputusan bisnis yang akurat.

Komponen Utama Laporan Stock Opname

Agar laporan stock opname berguna dan mudah dibaca, ada beberapa komponen penting yang perlu disertakan di dalamnya:

1. Identitas Laporan

Pada bagian ini, berisi informasi dasar seperti:

  • Nama perusahaan

  • Tanggal pelaksanaan stock opname

  • Lokasi gudang atau cabang

  • Nama petugas yang melakukan pengecekan

2. Data Barang

Tabel utama berisi daftar seluruh item yang diperiksa, biasanya meliputi:

  • Kode barang

  • Nama barang

  • Satuan (pcs, box, kg, dll)

  • Stok berdasarkan sistem (pembukuan)

  • Stok hasil perhitungan fisik

  • Selisih (lebih atau kurang)

3. Keterangan Selisih

Menjelaskan penyebab perbedaan antara stok fisik dan data sistem, misalnya karena:

  • Barang rusak atau kadaluwarsa

  • Pencatatan pembelian atau penjualan yang belum diupdate

  • Kesalahan input data

4. Tanda Tangan dan Verifikasi

Berisi tanda tangan pihak yang terlibat:

  • Petugas gudang

  • Supervisor atau kepala bagian logistik

  • Akuntan atau auditor internal

Hal ini penting untuk validasi dan pertanggungjawaban laporan.

Langkah-langkah Membuat Laporan Stock Opname

Berikut panduan mudah untuk membuat laporan stock opname yang rapi dan akurat:

1. Persiapan Data

Sebelum tim opname turun ke lapangan, bagian administrasi perlu menyiapkan daftar lengkap seluruh barang yang akan dicek. Data tersebut bisa diambil dari sistem akuntansi atau software inventory yang digunakan perusahaan. Daftar ini biasanya memuat kode barang, nama, dan jumlah terakhir yang tercatat. Selain itu, perlu disiapkan formulir opname, baik dalam bentuk cetak maupun digital, untuk mencatat hasil pengecekan fisik. Pada tahap ini, tim juga perlu dibagi sesuai area gudang agar proses berjalan cepat dan efisien

2. Hitung Stok Fisik

Tim opname akan melakukan pengecekan satu per satu terhadap barang yang ada di rak, gudang, atau area penyimpanan lain. Setiap item dicatat jumlahnya, kemudian diperiksa juga kondisinya, apakah barang masih layak jual, rusak, atau sudah kadaluarsa. Barang-barang yang rusak atau tidak bisa dijual harus dipisahkan dan dicatat secara terpisah agar tidak mempengaruhi data stok yang sebenarnya.


3. Bandingkan dengan Catatan Sistem

Pada tahap ini, dilakukan proses pencocokan antara data fisik dengan data administrasi. Jika terdapat perbedaan, maka dicatat dalam kolom selisih. Selisih tersebut kemudian ditelusuri penyebabnya, apakah karena ada transaksi yang belum diinput, kesalahan penulisan jumlah, atau adanya kehilangan barang. Proses penelusuran ini penting agar hasil laporan benar-benar akurat dan dapat dijadikan dasar perbaikan sistem stok perusahaan.

4. Susun Laporan Stock Opname

Semua hasil pencocokan dan perhitungan dituangkan dalam format tabel yang berisi data barang, stok sistem, stok fisik, dan selisihnya. Pada bagian keterangan, dijelaskan alasan perbedaan yang ditemukan. Jika perusahaan memiliki sistem audit internal, sebaiknya lampirkan juga foto kondisi gudang atau bukti fisik dari barang-barang yang mengalami selisih sebagai dokumentasi pendukung.

5. Tanda Tangan & Arsipkan

Setelah laporan disusun, petugas opname, kepala gudang, dan akuntan yang bertanggung jawab perlu meninjau ulang data untuk memastikan tidak ada kesalahan pengetikan atau perhitungan. Setelah diverifikasi, laporan ditandatangani oleh pihak terkait dan diserahkan ke manajemen untuk disimpan sebagai arsip, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Arsip ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi saat audit atau saat perusahaan melakukan stock opname berikutnya.

Gunakan software akuntansi atau sistem ERP yang memiliki fitur stock opname otomatis. Dengan begitu, perbandingan stok dan pembaruan data bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.

Kesimpulan

Laporan stock opname adalah dokumen penting untuk menjaga keakuratan data persediaan perusahaan. Melalui proses pencocokan antara stok fisik dan catatan sistem, perusahaan dapat mendeteksi kesalahan pencatatan, kehilangan barang, atau kerusakan yang tidak terdata.

Dengan format laporan yang jelas dan proses yang teratur, hasil stock opname akan membantu perusahaan mengontrol aset, memperbaiki sistem inventori, dan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat.

Jika perusahaan Anda ingin memastikan pengelolaan stok dan pencatatan akuntansi berjalan efisien, bekerja sama dengan konsultan akuntansi profesional seperti RDN Consulting akan sangat membantu mulai dari penyusunan laporan keuangan, audit stok, hingga optimalisasi sistem pencatatan barang.